Kamis, 12 Oktober 2017

Printable Digital Medal for Gift

Aloha! Its been a looong time. Aku tahu, aku hanya seorang pembual janji. Sekarang kita sudah ada di bulan Oktober 2017, yang artinya kita sudah hampir di penghujung tahun. Terakhir kali, aku berjanji untuk rajin menulis, hhh, namun apa daya, kondisi tak mendukungku. Tahun ini berjalan begitu ringan, sampai-sampai aku tidak sadar bahwa kini sudah sampai di bulan ke 10 dari 12 bulan yang ada. So, mari melupakan sejenak, apa-apa saja yang telah aku lakukan di tahun ini.

Seperti judul yang terpapar, tema postingan blog kali ini ialah printable. Mungkin akan terdengar asing untuk kalian yang jarang membuat atau kepo soal crafty yang bersumberkan dari media internet. But, not for me. Printable itu sendiri adalah gambar-gambar yang diizinkan untuk di unduh dan di cetak dengan bebas.

Di ulang tahun Doma tahun ini (April 2017), lagi-lagi aku kasih hadiah buatan tanganku sendiri. Ada kesenangan tersendiri ketika pacar kamu tahu, hadiah yang kamu berikan adalah hasil karya tanganmu. Jujur, mendekati hari ulang tahunnya tidak terpikirkan hadiah apapun. Saat itu, aku sedang hectic menjalani program Internship di Jakarta. Di hari terakhir sebelum meninggalkan kost tercinta yang terletak di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan, aku memutuskan untuk datang ke mall favoritku selama Internship, Gandaria City Mall. Akhirnya, terpikirkan untuk membungkus souvenir kecil dari toko Lego.

Sesampainya di Semarang, aku kehabisan ide dan bergumam, “Ah? Cuma ini saja?”. Jajajang! Tiba-tiba ide memanggilku dan menyapa, “Goodie!”. Setelah berperang dengan Corel Draw selama beberapa hari, aku menghasilkan beberapa item yang akan mengisi goodie untuk Doma. Salah satunya adalah Digital Medal. Medali? Kenapa gitu? Medali ini sebagai bentuk terima kasihku untuk Doma. Dia telah begitu baik mencoba bertahan sampai 2 tahun (kala itu) dengan celotehanku.

The Goodies

Digital medal ini akan aku buat secara printable di blog ini. Jadi, untuk kalian yang sedang membaca, bisa mengunduh dan mencetaknya. Medal ini aku buat 2 versi, untuk pacar laki-laki dan untuk pacar perempuan. Buat kalian yang sedang kehabisan ide untuk memberikan kado, feel free to download this medal! Yay! Don’t forget to mention me, if you share it on your social media account. Credit is number one. See ya!

Digital Medal fresh from the Oven!

Selasa, 10 Januari 2017

Manusia Banyak Cita-Cita

     Waktu lagi nulis postingan ini, waktu menunjukkan pukul 10:27, so, good morning! Akhir-akhir ini lagi banyak waktu luang, mungkin bakal rajin nulis, deh. Judul kali ini kayak berbobot banget ya? Santai kok nggak seberat yang kita pikirkan.

     Tahun ini aku akan menginjak level 20 di dalam permainan hidup. Rasanya senang, tapi banyak sedihnya. Ulang tahun biasanya identik dengan kebahagiaan, tapi, buat aku ini bukan waktu yang tepat. Udah 20 tahun hidup, aku selalu merasa have nothing. Belum punya passion yang kuat dan mengalir di darahku.

     Mungkin kelihatannya aneh, karena beberapa postingan lalu aku terlihat sedang nikmat-nikmatnya di dunia ilustrasi. But, aku masih belum merasa ada gebrakan yang kuat sampai saat ini. Emang sih duniaku langsung berubah 360 derajat setelah aku kenal ilustrasi digital, terasa lebih hidup. Fyi, aku adalah orang yang kurang suka namanya nunggu. Yang artinya aku nggak sabaran untuk ingin segera jadi pro. Padahal, namanya passion itu harus ditekuni dengan sabar.

     Kalo bicara sabar, aku sudah suka gambar sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Mama sangat setuju untuk membiarkan aku ikut kursus menggambar, mulai dari situ aku cinta banget sama yang namanya warna. Dan dari kecil juga aku merasa, nama Nila yang dikenal sebagai nama warna itu adalah gift buat aku.

     Tapi, kadang aku merasa stuck di satu style yang bikin aku nggak berkembang, although aku udah cobain banyak banget eksperimen. Yang bikin makin jenuh adalah semakin aku tumbuh besar, mama dan papa berfikir menggambar itu adalah hal yang dikerjakan anak kecil. That's why, aku itu hobi banget ngerjain banyak hal, cobain sesuatu yang belum pernah aku lakukan, because I'm bored with the situation.

     Nggak hanya gambar aja, aku punya cita-cita bisa nyanyi. Nyanyi dan main musik adalah goals aku, but, nggak seperti gambar, aku hanya menjadikannya sebagai hobi belaka. Bisa jadi penulis juga masuk dalam list cita-citaku, rasanya asik menceritakan melalui media non verbal.

     Well, banyak banget hal yang aku cita-citakan tidak sesuai dengan yang aku kerjakan saat ini. I'm tryin' to make one of those wish to be real❤

Senin, 09 Januari 2017

Gift Idea for Boyfriend

      I'm really excited for this year! Aku selalu merasa tahun baru adalah dimana kita akan merayakan ulang tahun kita, keluarga atau bahkan sahabat, LAGI. Yash! So, biasanya aku memberikan treatment untuk beberapa orang di hari bahagianya. Nggak harus dengan harga mahal kok, you can do it with your own hand.

     Nggak cuma bahagia aja untuk mempersiapkan hari-hari yang baru di tahun yang baru, aku merasa tahun baru juga waktu yang tepat untuk membuat diri kita yang baru, atau dibaca Intropeksi. Sebetulnya, untuk menjadikan pribadi yang fresh bisa dilakukan setiap saat. Some people say, I don't need resolutions for new year, everyday is a new day. Tapi rasanya juga nggak afdol kalo tahunnya baru tetapi stuck di satu tempat aja. We need to move!

     Apa ya yang baru dari aku di tahun ini? We don't know yet. Yang jelas, aku pengen banget mewujudkan cita-cita aku dari dulu, bikin buku cerita anak. Walaupun project cita-citaku masih ada segudang di folder komputer, tapi kalo kata orang jawa, alon-alon asal kelakon. Aku udah melakukan sedikit latihan kok untuk persiapan bikin buku cerita. Gimana caranya? Aku buat buku cerita untuk aku dan Doma.

instagram.com/adaranila

     Buku cerita ini seperti Time Capsule-ku dan Doma, dimana isinya hari-hari penting aku dan dia selama setahun. Buku ini aku kasih ke Doma di umurnya yang ke 20 a.k.a on his birthday. Buku ini ditulis detail dengan tanggal dan beberapa keterangan gambar untuk memperkuat atmosfirnya saat sedang nostalgia.

     Aku nggak kasih tahu step by step-nya dalam pembuatan buku ini ke kalian, karena kalian bisa buat sendiri sesuai dengan pengalaman pribadi kalian. Actually, untuk bikin buku cerita ini kalian harus bisa dasar pakai software ilustrasi. Tapi kalian juga bisa kok bikin pakai kertas dan pulpen aja, tergantung selera dan kemampuan. Dan yang lebih penting is really cheap. So, good luck!❤



If you wanna see the full page of the Book:  

Rabu, 04 Januari 2017

Tahun Baru 2017

     Waktu berjalan begitu cepat. Nggak kerasa sekarang sudah memasuki tahun 2017. Nggak nulis blog ini selama hampir setahun, ah, rasanya rindu sekali! Anyway, happy new year from me to anyone who read this post!

     Selama hampir setahun ini, aku sudah memiliki banyak hal dan kejadian yang membuat aku berubah. Aku mulai mengkomunikasikan perasaanku melalui sebuah visual. Rasanya sangat menyenangkan bisa membuat ilustrasi digital. Akhirnya bisa menyentuh cita-cita lamaku ini. Meskipun belum terbiasa, tapi aku berusaha untuk memperkuat style-ku di setiap visual yang aku buat.

     Semoga aja di tahun 2017 ini semua yang aku kerjakan lancar, semoga bisa memberikan konten yang lebih bermanfaat untuk blog ini. Rencananya aku ingin memberikan banyak visual post di blog ini, atau mungkin beberapa DIY yang bisa aku ceritakan.

     Meski awal tahun ini terasa sangat berat untukku, tapi aku berusaha untuk tetap menjalaninya dengan sangat-sangat baik! Tahun baru, semangat yang baru! Semoga tahun ini menjadi tahun yang baik untuk kita semua. Have a nice day, everyone!❤

Minggu, 27 Maret 2016

Hobonichi Hobonichi-an ala Nila

     Hobonichi? Apa sih hobonichi? Lebih tepat lagi namanya Hobonichi Techo, ini adalah buku agenda yang dibuat orang Jepang. Menurut yang aku telusuri (semenjak 2-3 tahun yang lalu), buku ini bertuliskan tanggal di setiap halamannya, jadi, kamu tidak perlu kesulitan menuliskan tanggalnya lagi. Buku agenda ini dimaksudkan agar setiap orang rajin menulis, dan tetap mengingat apa yang telah dilakukannya hari kemarin, atau hari ini, or we call it buku diary atau buku harian.

Cover Hobonichi Techo | www.1101.com

    
     Hobonichi Techo ini keren banget, sampulnya lucu, kertasnya punya pattern kotak-kotak, dan aku pernah baca di setiap halamannya ada kalimat-kalimat motivasi. Cool! Pertama kali aku tau ini, dari salah satu akun instagram, dia tinggal di Jepang, but i forgot her account's name. Pada waktu itu juga, aku belum tau kalo namanya Hobonichi Techo, secara dia nulisnya pake hiragana. Kemudian aku menemukan salah satu orang Jakarta, nama akun instagramnya adalah @lysflies, dan dia rajin nulis Hobonichi. Mulai dari situ, aku bener-bener pengen banget punya Hobonichi. Please kindly check her Instagram, maybe you like it.

Instagram: Lysflies

     Berhubung agak ribet untuk beli online karena dari Jepangnya, aku mengurungkan niatku. Padahal kalo dihitung lumayan, satu Hobonichi Techo ini about 100K. Sampai pada suatu hari aku jalan-jalan ke toko alat tulis dan menemukan buku agenda yang lumayan mirip (anggap saja begitu). Cover depannya merah polos dengan tulisan 'Agenda'. Tapi ternyata, lama kelamaan Nila juga nggak rajin nulis. Pengen banget kreatif menulis seperti Hobonichi di instagram, yah tapi semua butuh proses. Ini adalah penampakan Hobonichi hobonichi-an ala Nila.
Hobonichi Hobonichi-an ala Nila

     Doakan semoga Nila semakin kreatif, dan rajin dalam menulis buku agenda ini. Terkadang kalo lagi males nulis, aku bikin satu halaman cuma gambar aja. Meskipun cuma satu gambar, aku tetap memberinya sebuah makna. Jadi, saat nanti tua, begitu buka buku agenda ini, aku bisa ingat hal-hal apa yang aku alami saat itu. Sudah sampai sini cerita soal buku agenda Hobonichi Techo-nya, semoga orang Indonesia bisa rajin menulis!❤

Minggu, 03 Januari 2016

Cara Nila dan Doma Merayakan New Year Eve

     Aloha, selamat tahun baru teman-teman! Nggak kerasa sudah tahun 2016, semuanya berlalu begitu cepat. Kali ini aku akan menceritakan sedikit, bagaimana aku dan Doma menghabiskan malam tahun baru. Mmm dari gaya bicaranya, seperti aku merayakan tahun baru dengan hal yang menyenangkan ya? Tentu saja, namun, dengan cara yang sederhana.
"Money can't buy us happiness"
     Itu adalah kalimat yang menjadi panduan kami dalam berpacaran. Kami jarang sekali kencan di restaurant, sebulan belum tentu sekali, terkadang dua bulan sekali. Kami lebih senang makan di warung pinggir jalan. Mari lanjut cerita intinya. Waktu siang hari di tanggal 31 Desember 2015, aku dan Doma pergi ke toko gundam yang murah di daerah Tanah Mas, setelah itu kami langsung pulang. Malamnya kami berencana mau merakit gundam bersama, tapi sebelumnya mengisi perut ke McDonalds (kelezatan tiada tara). Sampai di rumah Doma, ketemu mamanya dan ngobrol seperti biasanya. Wah, waktu berjalan begitu cepat, tiba-tiba udah jam 9 malam. Aku dan Doma pergi jemput Noah (keponakan Doma), dirumah tetangganya.

Penampakan Noah yang menghabiskan Teh Botol kemasan kardus-ku

     Sesampainya di rumah, dia excited liat Doma ngerakit gundam. Tapi, lama kelamaan Noah makin ngantuk dan rewel. Dia mulai ngerengek minta ikutan ngerakit, mau liat rakitannya dari jarak deket, pokoknya banyak banget alasan Noah yang lama-lama bikin Doma kesel. Kebetulan pas itu aku ngantuk dan bosen jadi bingung mau gimana (-_-). Doma juga orang yang gampang sekali dipancing emosinya. Perang Dunia ke II dimulai! Doma marah-marah dan Noah nangis tetep pengen ikutan ngerakit ditambah lagi Nggak mau tidur. Oke, aku mulai kewalahan.

     Aku cuma bisa nenangin Doma pada saat itu, coba ngajak dia bicara pelan-pelan, mulai elus-elus punggungnya biar dia ngerasa lebih tenang, dan berhasil (akhirnya Nila berguna). Doma gendong Noah dan coba buat ngajak ngobrol Noah pelan-pelan, sambil tepuk-tepuk punggungnya. Aku yang melihat pemandangan itu tiba-tiba ikut terdiam. Doma terlihat begitu manis waktu ngelakuin hal itu. Mulai sadar, kalo selama ini orang bilang "Cowok keren ga ngerokok", "Cowok keren jago main fustal", dan sebagainya, bakalan kalah sama cowok yang sayang anak kecil. Satu poin plus yang dimiliki Doma saat ini. :)
     Jika diingat-ingat sudah hampir 14 bulan ini kenal Doma, dia banyak berubah. Dulu dia mudah terpancing emosi, sekarang dia sudah Nggak begitu. Yang paling terlihat signifikan waktu dia naik motor. Setiap ada yang salah dia marah-marah Nggak jelas teriakin orangnya, awalnya, aku cuma elus-elus badannya setiap setelah dia marah-marah. Kemudian, ketika dia keliatan mau marah (sebelum berteriak), aku udah elus-elus duluan, dia Nggak jadi marah. Sekarang tanpa ngelakuin hal apapun, setiap ada yang salah, dia akan bilang "Aku udah Nggak marah-marah lagi kan?". Ada aja tingkah Doma yang bikin Nila senyum.

     Setelah Noah tidur, akhirnya aku harus pulang. Tapi, sebelum pulang, kami pergi makan di tempat favorit kami, Burjo (Warung Indomie dan Bubur Kacang Ijo) Totem di Tembalang. Bahagia itu sederhana, asalkan bersama orang yang kita sayang, dan bersyukur. Happy New Year!❤

Happy New Year from Us

Sabtu, 27 Juni 2015

Sedikit Cerita Tentang Doma

     Doma itu orang yang sudah aku kenal selama 5 bulan kemudian aku pacari. Terhitung hingga bulan ini, aku dan dia sudah pacaran 6 bulan. Hampir setiap hari kami bertemu, kadang 5 menit, kadang 15 menit atau kadang seharian. Belum bosan, kata orang nanti masa itu akan datang ketika sudah berumur diatas 1 tahun, aku harap Nggak begitu.

Penampakan Doma
     Doma sendiri sosok yang asik bagiku. Bahkan dari pertama kali bertemu, dia bikin aku nyaman ngobrol sama dia. Waktu pertama kali tau dia anak D3 Desain Interior aku kaget, keren nggak sih kalo ditanya "Jurusan apa mas?" terus jawab "Desain Interior". I think its really cool!

     Setelah udah pacaran aku tau deh tugas-tugas dia dikampus kayak apa, dan gila ternyata. Asli, tugasnya banyak dan ribet. Well, semoga kamu betah ya nak sampe wisuda nanti. Nila datang nanti pas kamu wisuda disebelah Mama Heri. <3

        Selain anaknya seni banget, Doma ini juga kayak anak kecil. Dia punya hobi koleksi lego dan gundam. Jadi, kami kalo kencan ya ke toko mainan. Kebetulan banget bisa nemu cowok kayak dia. Ya semoga aja dia betah sama nila yang super manja. Oh iya! Dulunya dia super kribo tapi aku suruh dia cukur, karena terlihat lebih rapi kalo nggak kribo.

     Meskipun diawal pacaran terasa berat karena Mama dan Papaku nggak suka Doma, tapi semoga saja betah sampe nanti-nanti. Aku nggak mau minta yang aneh-aneh sih, semuanya diserahkan ke Tuhan, aku dan Doma berusaha dengan semua tenaga yang kami punya. See ya!❤